Selayar, 21 Mei 2025 – Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar, Drs. H. Muhtar, M.M., secara resmi menerima kunjungan civitas akademika Program Studi Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) UIN Alauddin Makassar di Kantor Wakil Bupati, Selasa (21/5) pukul 14.00 WITA.
Rombongan yang dipimpin oleh dosen pengampu mata kuliah, Nurul Istiqamah Ulil Albab, S.T., M.Sc., didampingi oleh dua laboran, Ir. Aulia Apriliyanti, S.PWK, M.T., dan Yuliana Sari, S.PWK, serta 46 mahasiswa, datang dalam rangka melaksanakan Survei Pesisir 2025. Survei ini merupakan bagian dari kegiatan akademik dalam mata kuliah konsentrasi pesisir, yakni Perencanaan Tata Ruang Pesisir dan Perencanaan Kawasan Kota Tepian Air.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati menyampaikan apresiasi dan dukungan atas inisiatif akademik yang dilakukan oleh UIN Alauddin Makassar. Beliau juga memberikan arahan strategis terkait visi pembangunan dan potensi wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar, khususnya dalam konteks pengembangan wilayah pesisir dan pemanfaatan sumber daya kelautan.
“Pemkab Selayar membuka ruang seluas-luasnya bagi dunia akademik untuk bersinergi dalam pembangunan. Kehadiran mahasiswa dan dosen dari PWK UIN Alauddin ini kami harapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam perencanaan dan pembangunan kawasan pesisir yang berkelanjutan,” ujar Drs. H. Muhtar.
Selama kegiatan survei, mahasiswa dibagi ke dalam tiga kelompok yang disebar ke tiga kecamatan berbeda: Kecamatan Benteng, Kecamatan Bontoharu, dan Kecamatan Bontomanai. Pembagian ini bertujuan untuk memberikan cakupan analisis yang lebih luas dan mendalam terhadap karakteristik wilayah pesisir Selayar.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar menyambut baik kegiatan ini dengan memberikan kemudahan akses terhadap data primer dan sekunder yang dibutuhkan oleh mahasiswa dalam penyusunan laporan akademik mereka. Diharapkan hasil dari survei ini dapat menjadi bahan pertimbangan serta rekomendasi perencanaan pembangunan pesisir di masa mendatang.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang praktik lapangan bagi mahasiswa, namun juga wujud nyata sinergi antara dunia pendidikan dan pemerintahan daerah dalam mengembangkan wilayah secara terpadu dan berkelanjutan.