Tim Sipamandaq yang terdiri dari Miftahul Khaerah, Syamsu Marlin dan Saiful Hasan (angkatan 2013) berhasil meraih juara II Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat nasional tentang Inovasi Pengembangan Wilayah (18/10/2016). Kegiatan tersebut merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan di Universitas Diponegoro, Semarang. Tim perwakilan UIN Alauddin awalnya berhasil masuk 63 abstrak terpilih dan kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan full paper. Setelah proses seleksi yang sangat ketat, akhirnya Tim Sipamandaq berhasil lolos 5 besar karya tulis terbaik nasional. Kelima peserta terbaik berasal dari Universitas Diponegoro (UNDIP), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan UIN Alauddin Makassar.
Nilai Sipamandaq merupakan bentuk manifestasi dari kearifan lokal masyarakat Mandar di Sulawesi Barat yang memiliki makna filosofi saling menguatkan, saling menghargai dan saling mengimbangi. Hal ini yang kemudian diintegrasikan dengan model penataan ruang dengan judul karya tulis ilmiah “Model Perencanaan Pesisir Berkarakter Budaya Sipamandaq di Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar”. Tim UIN Alauddin memberikan rekomendasi penataan ruang dengan mengintegrasikan nilai nilai sipamandaq pada struktur ruang yaitu adanya prinsip mengimbangi dari masing masing pusat pertumbuhan kawasan, mendesain tapak kawasan yang bercirikan masyarakat pesisir Mandar, pengembangan atraksi wisata mappatamaq akoroang, kalindaqdaq, sandeq race dan wisata kuliner khas Mandar, serta mengembangkan jalur khusus Tari Sayyang Patudduq.
“Masyarakat Balanipa pada dasarnya masyarakat yang masih mempertahankan nilai tradisional dan sangat erat dengan nilai nilai Islam, maka dapat menjadi potensi perencanaan dalam rangka mempertahankan nilai budaya setempat, disisi lain sebagai alternatif mengembangkan kesejahteraan masyarakat” ungkap Mifathul Khaerah. Lebih lanjut Syamsu Marlin menambahkan “KTI ini adalah produk tugas Mata Kuliah Perencanaan Tata Ruang Pesisir dan Kepulauan semester lalu, kami diminta untuk melakukan desain perencanaan dan kebetulan diberikan wilayah studi di Kecamatan Balanipa, kami cukup menarik perhatian juri karena hanya kami yang mengembangkan model perencanaan berbasis budaya”.
Tim Sipamandaq memperoleh posisi juara terbaik ke II, dimana juara I diraih oleh tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan juara III diraih oleh tim dari Universitas Gadjah Mada. “Kami sangat berbangga kepada tim Sipamandaq dan telah mengharumkan PWK UIN Alauddin di ajang bergengsi tersebut, serta menjadi pencapaian luar biasa karena telah mensejajarkan UIN Alauddin dengan kampus terbaik nasional” ungkap Kajur PWK Dr. Muhammad Anshar.