Kegiatan Pengabdian Masyarakat Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota:

  • 11 November 2023
  • 07:20 WITA
  • Administrator
  • Berita

Pompanua, 11 November 2023 - Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota menggelar kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema "Sosialisasi Tanggap Bencana Berbasis Pesantren". Acara ini dihadiri oleh 60 santri dan dilaksanakan di Zawiyah Tahfizd Assurur Pompanua.


Pemateri pada kegiatan ini adalah Risnawati K., ST., M.Si, dan Andi Asmulyani, ST., M.Si, dua pakar di bidang teknik perencanaan wilayah dan kota yang membawakan materi dengan mendalam. Mereka membahas strategi tanggap bencana yang berbasis pesantren, memadukan pengetahuan teknis dengan nilai-nilai keagamaan.


Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada santri mengenai upaya tanggap bencana dan pentingnya peran pesantren sebagai pusat pemulihan dan koordinasi dalam situasi darurat. Materi disampaikan dengan gaya interaktif untuk memastikan peserta dapat terlibat langsung dan memahami konsep-konsep yang diajarkan.


Dalam materinya, Risnawati K., ST., M.Si menyatakan, "Kami berharap acara ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana di pesantren. Dengan pengetahuan yang diberikan, diharapkan santri dapat berkontribusi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana di lingkungan pesantren dan masyarakat sekitar."


Andi Asmulyani, ST., M.Si menambahkan, "Tanggap bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau kelompok tertentu, tetapi merupakan tanggung jawab bersama. Dengan melibatkan pesantren sebagai pusat edukasi, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih siap dan tangguh menghadapi berbagai ancaman bencana."


Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi antara pemateri dan peserta, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertukaran gagasan. Selain itu, peserta juga diberikan materi praktis berupa simulasi tanggap bencana berbasis pesantren untuk memperkuat pemahaman yang telah diberikan.


Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal yang berarti dalam membangun kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat, khususnya di lingkungan pesantren, dalam menghadapi potensi bencana.